Selasa, 03 November 2015

kematangan dan pengalaman perkembangan peserta didik

F. Kematangan dan pengalaman perkembangan peserta didik
            Perkembangan yang di alami peserta didik membawa mereka kea rah kematangan. Kematangan ini akan tercapai jika sudah menemukan pegangan atau nilai-nilai yang mereka cari, yaitu menjelang berakhirnya masa remaja atau mulainya masa depan.
            Kematangan fisik atau jasmani terjadi setelah berhentinya pertumbuhan yang terjadi dengan pesat, sehingga anak laki-laki akan kelihatan berjalan tegap karena dada dan bahunya semakin bidang, sedangkan anak perempuan berjalan melenggang karena pinggulnya membesar. Kematangan social di tandai oleh sikap social yang mantap sebagai anggota masyarakat, dan anggota keluarga, yang  mulai merasakan adanya tanggung jawab baik sebagai pribadi atau sebagai anggota masyarakat. Kematangan emosional di tandai oleh stabilnya emosi sehingga ledakan-ledakan yang terjadi semakin berkurang dan bahkan berhenti sama sekali. Namun yang perlu kita ingat adalah bahwa usia untuk mencapai kematangan ini berbeda-beda ada anak yang cepat matang dan ada juga yang sangat lambat. Oleh karena itu, kita sebagai calon guru harus arif dalam menandai perkembangan atau kematangan siswa.
1.      Kematangan (maturation)
Adalah urutan perubahan yang di alami individu secara teratur yang di tentukan oleh rancangan genetic (Santrock dan Yussen 1992: 20). Kematangan di pandang sebagai suatu bawaan (nature), yakin sebagai warisan biologis organisme yang di bawa sejak lahir. Para ahli psikologi perkembanganyang menekannkan unsure kematangan atau pembawaan mengklaim warisan biologis sebagai unsure yang paling mempengaruhi perkembangan anak. Pada dasarnya individu berkembang dalam cara yang terpola secara genetic, kecuali jika gangguan atau hambaan oleh factor lingkungan yang bersifat merusak.
2.      Pengalaman
Merupakan peristiwa peristiwa yang di alami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Di sini pengalaman di anggap sebagai unsure lingkungan yakni sebagai pengalaman-pengalaman enviromentaal yang di peroleh dalam kehidupan.
Sementara para ahli menekankan unsure lingkungan menganggap pengalaman-pengalaman enviromental sebagai factor yang paling penting dalam perkembangan anak. Menurut kaum environmental unsure genetic sekedar mewariskan potensi dasar, tetapi bagaimana hal itu tumbuh dan berkembang sangat tergantung pada makanan, gizi, perawatan medis, latihan dan pendidikan yang di berikan oleh lingkungan. Kesimpulannya lingkungan di pandang sebagai factor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Para ahli yang mengutamakan unsure pengalaman atau lingkungan (nature) menganggap pengalaman-pengalaman environmental sebagai factor yang paling penting penting dalam perkembangan anak, dimana seorang hidup ia akan:
·         Duduk
·         Berjalan
·         Bicara
3.      Kaum maturationists
Mengakui bahwa kondisi lingkungan yang ekstrim yang dapat menyebabkan gangguan terhadap proses perkembangan anak, tetapi mereka menyakini bahwa kecenderungan-kecenderungan dasar perumbuhan dan perkembangan individu telah terpola secara genetic. Sedaqngkan kaum environmentalis menekankan pentingnya pengalaman dalam perkembangan anak. Unsure genetic individu mewariskan dasar, bagaimana hal itu tumbuhy dan berkembang sangat tergantung pada:
·         Makana
·         Gizi
·         Perawatan medis
·         Latihan
·         Pendidikan yang di berikan oleh lingkungan
Kaum interactionist mempercayai bahwa hamper semua kualitas fisik dan psikis individu merupakan hasil dari pengaruh pembawaan dan lingkungan.
Misalnya;
·         Tinggi badan anak tergantung kepada rancangan genetic yang di turunkan dari orang tuanya (pembawaan)
·         Tinggi badan anak juga tergantung pada gizi dan latihan yang di peroleh selama peroses pertumbuhan  (lingkungan)
·         Perkembangan kognisi tergantungpada kualitas pengalaman belajar yang di peroleh selama hidupnya ( lingkungan)
·         Anak secara biologis sudah terperogram untuk belajar bahasa (pembawaan)
·         Anak halnya akan berjalan bahasa yang di dengarnya (lingkungan)
v Perbedaan individual
Perbedaan individual menimbulkan adanya perbedaan kebutuhan, yang kaitanya dengan dunia sekolahmerupakan perbedaan kebutuhan layanan pendidikan. Namun dalam kenyataannya, kita hampir selalu memperlakukan peserta didik dengan cara yang sama. Ini merupakan akibat logis dari pengajaran klasikal yang menjadi cirri has persekolahan di negeri ini. Untuk dapat memberikan perhatian dan perlakuan secara individu terlebih dahulu guru harus memahami perbedaan  individual peserta didik. Perbedaan itu antara lain:
1.      Perbedaan kemampuan
Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan itu terlihat dari beberapa aspek yaitu:
a.      Perhatian
Perhatian memegang peran penting dalam aktifitas mannusia, termasuk dalam aktifitas belajar. Perhatian dapat di definisikan sebagai kesadaran atau aktifitas aktifitas psikis yang tertuju pada satu objek. Perbedaan perhatian itu terletak pada hal-hal berikut:
·         Intensitas perhatian
·         Luasnya objek perhatian
·         Lamanya perhaian
b.      Pengamatan
Kita belajar melalui pengamatan. Sehubungan dengan pengamatan ini individu mempunyai perbedaan kemampuan indra untuk mengamati sesuatu. Ada lima tipe manusia berdasarkan kemampuannya mengamati sesuatu:
·         Tipe visual (penglihatan)
·         Tipe auditif (pendengaran)
·         Tipe faktil (perabaan)
·         Tipe gustative (penciuman yang tajam)
·         Tipe olafaktoris (pengecapan yang tajam)
c.       Ingatan
Ingatan mencapai tiga aspek yaitu mencamkan, menyimpan dan memproduksi. Berdasarkan tiga aspek ini ada orang yang mengencamakan suatu, ada yang terlambat, ada yang dapat menympan informasi yang tanpa berubah, ada yang ingatannya teguh dan ada yang dapat menyimpan informasi dalam waktu yang lama tanpa lupa. Ingatan sangat penting dalam belajar, bahkan sebagian besar pertanyaan yang diajukan oleh guru sering hanya menuntut kemampuan mengingat.
d.      Intelegensi dan bakat khusus
Setiap peserta didik mempunyai intelegensi yang berbeda sehingga dapat menemukan siswa yang cerdas, sedang, dan ada juga yang tergolong kurang.
2.      Perbedaan motivasi
Motivasi dapat di artikan sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu seperti, belajar, bekerja, olah raga, atau melakukan kegiatan amal.dodrongan ini ada yang dating dari diri sendiri (motivasi interinsik) dan motivasi yang dating dari luar (ekstrinsik). Para peserta didik mungkn mempunyai motivasi yang berbeda dalam belajar, oleh karena itu guru di harapkan mampu membangkitkan motivasi belajar siswa, terutama pada diri siswa yang motivasinya rendah.
3.      Perbedaan kondisi fisik dan jenis kelamin
Kondisi fisik peserta didik mungkin berbeda beda baik dari bentuk tubuh, kesehatan, maupun fungsi indra, di samping perbedaan kondisi fisik, perbedaan karakteristik siswa perempuan dan siswa laki-laki perlu mendapat perhatian. Minat remaja laki-laki tertuju pada hal yang bersifat intelektual dan abstrak sedangkan minat remaja permpuan tertuju pada hal yang bersifat emosional, konkrit, dan personal.
4.      Perbedaan lingkungan
Lingkungan memegang peranan penting dalam perkembangan individu lingkungan yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda kepada perkembangan tersebut. Perbedaan dalam lingkungan yang meliputi perbedaan social, ekonomi, budaya akan membawa pengaruh proses pembelajaran itu, sebagai guru kita harus menyadari keadaan tersebut.
v Anak sebagai suatu totalitas
Sebagai objek studi psikologi perkembangan,, anak di pandang sebagai suatu totalitas, konsep anak sebagai suatu totalitas sekurang-kurangnya mengandung 3 pengertian:
1.      Anak adalah  makhluk hidup (organisme) yang merupakan satu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya.
2.      Dalam kehidupan dan perkembangan anak, keseluruhan aspek anak tersebut saling terjalin satu sama lain
3.      Anak berbeda dengan orang dewasa bukan sekedar secara fisik, tetapi secara keseluruhan.
Konsep anak sebagai totalitas mengandung arti bahwa perbedaan anak dengan orang dewasa tidak terbatas secara fisik, melainkan secara keseluruhan. Anak bukan miniature dari orang dewasa, tetapi anak adalah anak yang dalam keseluruhan aspek dirinya yang bias berbeda dari orang dewas, secara fisik anak sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, sebaliknya fisik ornag dewasa sudah relative tidak berkembang lagi. Anak cenderung di dominasi oleh pola piker yang egosentrik dan orang dewasa sudah lebih mampu berpikir empatik dan social. Daya piker anak masih terbatas pada hal-hal ang konkrit, sedangkan orang dewasa sudah mampu berpikir abstrak dan universal.
G.Periodesasi/ fase-fase perkembanagn berdasar cirri-ciri biologis
Fase perkembangan yang di maksud adalah penahapan atau periodesasi rentang kehidupan manusisa yang di tandai oleh cirri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu.
Secara garis besar tedapat empat dasar pembagaian fase-fase perkembanganini, yaitu:
1.      Fase-fase perkembangan berdasarkan cirri-ciri biologis.
2.      Konsep didaktis
3.      Cirri-ciri psikologis
4.      Konsep tugas perkembangan
§  Aristoteles
Aristoteles membagi fase perkembangan manusia sejak lahir sampai usia 21 tahun kedalam tiga masa, dimana setiap fase meliputi masa tujuh tahun, yaitu:
a)      Fase anak kecil atau masa bermain (0-7) tahun, yang di akhiri dengan tanggal (pergantian gigi)
b)      Fase anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun, yang di mulai dari tumbuhnya gigi baru sampai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin
c)      Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa (14-21) tahun, yang di mulai dari mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin sampai akan memasuki masa dewasa.
§  Sigmun freud
Dasar –dasar pembagian ialah pada cara-cara reaksi-reaksi bagian-bagian tubuh tertentu. Fase-fase itu adalah;
a)      Fase infantile. Umur 0-5. Fase ini di bedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Fase oral, umur 0-1 tahun, dimana anak mendapatkan seksuil melalui mulutnya
2.      Fase anal, umur 1-3 tahun, dimana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui anusnya
3.      Fase phalis, umur 3-5 tahun, dimana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui alat kelaminnya
b)      Fase laten, umur 5-12tahun
Pada fase ini anak tampak dalam keadaan tenang, setelah terjadi gelombangdan badai (strum und drang). Pada fase ini desakan seksuil anak mengendur. Meskipun energy seksuil terus berjalan, tetapi fase ini di arahkan pada masalah-masalah social dan pembangun benteng yang kukuh melawan seksualitas.
c)      Fase pubertas, 12-18 tahun
Pada fase ini dorongan-dorongan mulai muncul kembali, dan apabila dorongan-dorongan ini dapat di teransfer dan di sublimasikan dengan baik, anak akan sampai pada masa kematangan terakhir, yaitu fase genital
d)     Fase genital, 18-21 tahun
Pada fase ini, dorongan seksuil yang pada masa laten boleh di katakana sedang tidur, kini berkobar kembali, daqn sungguh-sungguh tertarik pada jenis kelamin lalin, pada fase ini konflik internallebih stabil dan seseorang dapat mencapai struktur ego yang kuat unttuk dapat berhubungan dengan dunia realita.
§  Maria mentessori
Fase-fase perkembangan  itu adalah
a)      Periode I, umur 0-7 tahun, yaitu periode penangkapan dan pengenalan dunia luar dengan panca indra
b)      Periode II, umur 7-12 tahun, yaitu periode abstrak, dimana anak-anak mulai menilai perbuatan manusia atas dasar baik buruk dan mulai timbulnya insane kamil
c)      Periode III, 12-18 tahun, yaitu periode penemuan diri dan kepekaan social
d)     Periode IV,umur 18 ke atas, yaitue periode pendidikan perguruan tinggi.
§  Elizabeth B. Hurlock
Membagi perkembangan individu berdasarkan konsep biologis atas lima fase, yaitu:
a)      Fase prenatal (sebelum lahir) mulai masa konsepsi samapi proses kelahiran ,lebih kurang 208 hari
b)      Fase infance (orok) mulai dari lahir sampai usia 14 hari
c)      Fase babyhood (bayi) mulai usia 2minggu sampai usia 2 tahun
d)     Fase childhood (kanak-kanak) mulai usia2 tahun sampai usia pubertas
e)      Fase adolescence (remaja) mulai uias 11 samapi 13 tahun sampai usia21 tahun, yang di bagi atas tiga masa, yaitu:
1.      Fase pre adolescence: mulai usia 11dan 13 tahun untuk wanita, dan usia-usia sekitar setahun kemudian bagi pria
2.      Fase early adolescence : mulai usia 13-14 tahun samapai 16-17 tahun
3.      Fase late adolesceance : masa-masa akhir dari perkembangan seseorang hampir bersamaan dengan masa ketika seseorang sedang menempuh perguruan tinggi

v  Fase perkembanagn berdasarkan berdasarkan konsep didaktif
Dasar yang di gunakan untuk menentukan pembagian fase-fase perkembangan adlah materi dan cara bagaiamana mendidik anak pada masa-masa tertentu. Pembagian seperti ini antara lain di berikan oleh johan amos cimanius, seorang ahli didik dan Moravia, ia membagi fase-fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang di duduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang di pelajarainya di sekolah. Pembagian fase tersebut adalah:
a)      Pada usia 0-6 tahun ; fase sekolah ibu , merupakan masa perkembangan alat-alat indra dan memperoleh pengetahuan dasar di bawah asuhan ibunya di lingkungan rumah tangga.
b)      Pada usia 6-12tahun: gase sekolah bahasa ibu, merupakan masa anak mengembangkan daya ingatnya di bawah pendidikan sekolah rendah. Pada masa ini di ajarkan bahasa ibu (vernacural)
c)      Pada usai 12-18 tahun: fase sekolah bahasa latin, merupakan masa mengembangkan daya pikirnya di bawah pendidikan sekolah menengah (gymnasium) pada masa ini di ajarkan bahasa latin sebagai bahasa asing
d)     Pada usia 18-24 tahun: fase sekolah tinggi dan pengembangan tinggi dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan kemauannya dan memilih sesuatu lapangan hidup yang berlangsung di bawah perguruan tinggi.
Selain uraian fase dia atas dalam ilmu jiwa pengembangan kita kenal beberapa pembaian masa hidup anak, yang di sebut sebagai fase atau pengembangan, berikut adalah fase-fase perkembangan menurut ahli seperti:
§  Thornburg, 1984
Menyatakan bahwa perkembangan berlangsung secara terus-menerus di sepanjang kehidupan seseorang, mualai dari masa konsepsi sampai berakhirnya kehidupan orang itu, perkembangan itu berlangsung secara bertahap yang setiap tahap terdiri atas beberapa periode umur. Berikut adalah tahap-tahap yang di maksud:
·         Masa bayi 0-2 tahun
a)      Periode dalam kandungan : mulai dari konsepsi hingga lahir
b)      Periode baru lahir: lahir sampai umur 4 tau 6 minggu
c)      Periode bayi: umur 4 atau 6 mingggu sampai 2 tahun
·         Masa kanak-kanak 2-11 tahun
a)      Periode kanak-kanak permulaan, umur 2-5 tahun
b)      Periode kanak-kanak pertengahan, 6-8 tahun
c)      Periode kanak-kanak akhir 9-11 tahun
·         Praremaja 9-13 tahun
·         Masa remaja 11-19 tahun
a)      Remaja permulaan, 11-13 tahun
b)      Remaja pertengahan, 14-16 tahun
c)      Remaja akhir 17-19 tahun
·         Pemuda 19-22 tahun
·         Masa dewasa 20-81 tahun
a)      Dewasa permulaan, 20-29 tahun
b)      Dewasa pertengahan 30-49 tahun
c)      Dewasa 50-65 tahun
d)     Dewasa akhir 66-80 tahun
e)      Tua, > 81 tahun
§  Aristoteles
Menggambarkan individu, sejak anak samapi dewasa itu kedalam tiga tahapan, setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu:
·         Tahap I      :  dari 0-7 tahun,  anak-anak kecil atau masa bermain
·         Tahap II    : dari 7-14 tahun , masa anak atau masa anak sekolah rendah
·         Tahap III   : dari 14-21 tahun, masa remaja/pubertas, masa peralihan dari masa usia anak sampai menjadi orang dewasa
§  Kretscmer
Mengemukaakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati emapat tahap, yaitu:
·         Tahap I      : 0-kira-kira 3 tahun; fullungs (pengisian) periode I ; pada periode ini anak kelihatan pendek gemuk
·         Tahap II    :kira-kira 3 tahun- kira-kira 7 tahun; streckungs (rentangan) periode II, pada masa ini anak kelihatan langsing (memanjang/ meninggi)
·         Tahap III   :kira-kira 7 tahun-kira-kira 13 tahun; fullungs periode III, pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali
·         Tahap IV   : kira-kira 13- kira-kira 20n tahun; streckungs periode IV , pada periode iini anak kelihatan langsing kembali
§  Elizabeth Hurlock
Mengemukakan pemahaman perkembangan individu, yaitu;
·         Tahap I      : Fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari.
·         Tahap II    : Infancy (orok),mulai lahir sampai usia 10 tahun 14 hari
·         Tahap III   : Babyhood (bayi), mulai dari 2 minggu sampai 2 tahun
·         Tahap IV   : childhood (kanak-kanak) mulai 2 tahun samapai masa remaja (puber)
·         Tahap V    :Adolescence/puberty, mulai dari usia 11 atau 13 tahun sampai usai 21 tahun
a)      Pre adolescence: mulai usia 11dan 13 tahun untuk wanita, dan usia-usia sekitar setahun kemudian bagi pria
b)      Early adolescence : mulai usia 13-14 tahun samapai 16-17 tahun
c)       Late adolesceance : masa-masa akhir dari perkembangan seseorang hampir bersamaan dengan masa ketika seseorang sedang menempuh perguruan tinggi
H. Periodesasi perkembangan berdasarkan cirri-ciri psikologis
            Periode perkmangan berdasarkan cirri-ciri psikologisdi kemukakan oleh beberapa ahli, di antaranya :
§  Oswald Kroch
Ciri-ciri yang di gunakan oleh Oswald Kroch adalah pengalaman kegncangan jiwa yang di manifestasikan dalam bentuk sifat trotz atau sifat “keras kepala” dan ia membagi fase perkembangan ini menjadi tiga yaitu:
a)      Fase anak awal, umur 0-3 tahun. Pada fase akhir fase ini terjadi troz pertama di tandai dengan serba membantah atau menentang orang lain
b)      Fase keserasian sekolah, umu 3-13 tahun. Pada fase ini terjadi troz kedua yang di tandai dengan anak serba membantah atau orang lain bahkan orang tua
c)      Fasae kematangan, umur 13 sampai 21 tahun . fase ini terjadi setelah berakhirnya gejala-gejala troz kedua, dimna anak mulai merasakan kelebihan dan kekurangan yang ia miliki yang di hadapi dengan sewajarnya.
§  Kohnstamm
Khonstamm membagi fase perkembangan ini di lihat dari sisi pendidikan dan tujuan luhur manusia yaitu:
a)      Periode fital: umur 0-15 tahun dan di sebut sebagai masa menyususi
b)      Periode estetis; umur 1,5-7 tahun dan di sebut sebagai fase mencoba atau masa bermain
c)      Periode intelektual: umur 7-14 tahun dan di sebut sebagai masa sekolah
d)     Periode social  :umur 14- 21 tahun dan di sebut sebagai masa remaja
e)      Periode matang: 21 tahun ke atas dan di sebut sebagai masa dewasa
v  Periodesasi perkembangan berdasarkan konsep tugas perkembangan
Periode ini di kemukakan oleh Robert J. Havighurst, yaitu:
a)      Masa bayi dan kanak-kanak (infacy and early childhood ): umur 0-6 tahun
b)      Masa sekolah atau pertengahan anak-anak (middle childhood); umur 6-12 tahun
c)      Masa remaja (adolescence): umur 12-18 tahun
d)     Masa awal dewasa (early adulhthood) umur 18-30 tahun
e)      Masa dewasa pertengahan (middle ege) : umur 30-50 tahun
f)       Masa tua (latter maturity) : tahun 50 ke atas
v  Periodesasi perkembangan menurut konsep islam
Memperhatikan ayat-ayat al-quran dan hadis-hadis Rasullah SAW, yang menjadi dasar utama pemikiran islam, periodisasi perkembangan individu dapat di bedakan menjadi tiga fase, yaitu:
a)      Periode pra- konsepsi, yaitu perkembangan  manusia sebelum masa pertumbuhan sperma dan ovum
b)      Periode pra-natal, yaitu periode perkembangan manusia yang di mulai dari pertumbuhan sperma dan ovum sampai masa kelahiran. Periode ini di bagi atas empat fase, yaitu:
·         Fase nuthfah (zigot) di mulai sejak pembuaembedakan mana yang baik dan mana yang salah). Fase ini di mulai saathan sampai usia 40 hari dalam kandungan
·         Fase a’alaqah (embrio), selama 40 hari
·         Fase mudhghah (janin) selama 4 hari
·         Fase peniupan ruh kedalam jasad janin kedalam kandungan setelah genap berusia 4 bulan
·         Fase periode kelahiran sampai meninggal dunia, di antaranya
·         Fase neo-naturs, dari usia 0-1 bulan
·         Fase althifl (anak-anak), dari fase 1 bulan- 7 bulan
·         Fase tamyizdari usia 7 tahun-12 atau 13tahun yaitu fase dimana anak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan yang benar dan salah
·         Fase beligh, yaitu dimana anak berinjak usia muda yang di tandai dengan mimpi basah untuk anak-anak laki-laki dan perempuan dengan datingnya haid, fase ini juga di sebut dengan fase aqil (fase tingkah laku intelektual seseorang mencapai puncak sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang salah). Fase ini di mulai saat anak usia 15-40 tahun.
·         Fase kearifan dan kebijakan, yaitu fase dimana seseorang mempunyai kesadaran dan kecerdasan emosional, moral, spiritual, dan agama secara mendalam. Fase ini juga di sebut auliya’ wa anbiya’, yaitu: fase dimana manusia di tuntun untuk bersikap seperti di perankan oleh nabi dan fase ini di mulai saat manusia berusia 40 tahun keatas.
·         Fase kematian, yaitu dimana terjadi saat manusia meninggal. Fase ini di awali dengan adanya naza’ yaitu awal pencabutan ruh oleh malaikan izrail.
v  Jenis-jenis tingkah laku manusia di golongkan instink ini adalah
a)      Melarikan diri (fight) karena perasaan takut (fear)
b)      Menolak ( repulsion) karena jijik (disgit)
c)      Ingin tahu (curiosity) karena menakjubkan seseorang (wonder)
d)     Melawan (fugnacity) karena kemarahan (Anger)
e)      Merendahkan diri (self abasement) karena perasaan mengabdi (subjection)
f)       Menonjolkan diri (self assertion) karena adanya harga diri atau manja (elation)
g)      Orang tua (parental) karena perasaan halus budi (tender)
h)      Berkelamin ( smisalnyaual) karena keinginan mendapatkan reproduksi
i)        Berkumpul (acquisition) karena keinginan untuk mendapatkan sesuatu
j)        Mencapai sesuatu (question) karena ingin bergaul/bermasyarakat
k)      Membangun sesuatu (contruction) karena mendapatkan kemajuan
l)        Menarik perhatian orang lain (appeal) karena ingin di perhatikan oleh orang lain.
v  Factor-faktor yang berasal dari luar diri individu
a)      Makan
Makan merupakan salah satu factor yang mempengaruhi perkembangan individu. Apabila di tinjau dari persepektif agama (islam) makanan mengandung gizi yang belum cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, melainkan harus di sempurnakan dengan tingkat kehalalan dan kebersihan dari makanan itu sendiri, sebagiamana firman allah: “dan makanlah dari yang halal lagi baik dari apa yang telah di rezekikan kepadamu….” (Q.S.Al-maidah :88)
Pentingnya mengetahhui kualitas makanan dari segi kehalalannya ini adalah karena menurut islam makan mempunyai pengaruh yang besar , tidak sajah terhadap pertumbuhan dan kesehatan jasmani manusia, melainkan juga terhadap perkembangan jiwa, pikiran dan tingkah laku seseorang, hal ini di tegaskan oleh seseorang ulama kontenforer, syaikh taqi falsafi, dalam  bukunya child berween heredity end eduction, yaitu: pengaruh dari campuran (senyawa) kimia yang di kandung oleh makananterhadap aktivitas jiwa dan pikiran manusia belum di ketahui secara sempurna, karena belum di adakan eksperimen secara memadai.
a.       Iklim
Iklim dan juga cuasa mempengaruhi terhadap perkembangan dan kehidupan anak. Seseorang hidup dalam tropis yang kaya raya misalnya, akan telihat jiwanya lebih tenang, lebih “nerimo”. Di bandingkan dengan orang yang tidak “sekeras” di niklim dingin, sehingga perjuangan hidup nyapun lebih cenderung lebih santai
b.      Kebudayaan
Latar belakang suatu budaya sedidik banyak juga mempengaruhi perkembangan seseorang, misalnya latar belakang budaya desa, keadaan jiwanya masih murni, masih yakin akan kebesaran dan kekuasaan tuhan. Akan terlihat lebih tenang , karena jiwanya masih berada dalam lingkungan kultur, kebudayaan bangsa sendiri pandangan hidup keagamaan, lain halnya dengan seseorang yang hidup dalam kebudayaan kota yang sudah mempengaruhi oelh kebudayaan asing.
c.       Ekonomi
Latar belaknag ekonomi juga mempengaruhi terhadap perkembangan anak, mereka memnderita kekurangan-kekurangan secara ekonomis, sehingga menghambat pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak-anak. Bahkan tidak jarang tekanaan ekonomi mengakibatkan pada tekanan jiwa, yang pada gilirannya menimbulkan konflik antara ibu dan bapak, antara anak dan orang tua, sehingga merasa merendahkan diri pada anak.
d.      Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga
Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga mempengaruhi perkembangan nya. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian orang tua tercurah kepanya, sehingga ia cenderung memiliki sifat-sifat seperti berikut: manja, kurang bisa bergaul, dengan teman sebayanya, menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan, dan sebagainya.sebaliknya, anak yang mempunyai banyak saudara, jelas orang btua akan sibuk membagi perharian terhadap saudara-saudaranya itu. Oleh sebab itu anak kedua, ketiga, factor ke empat dan seterusnya dalam suatu keluarga menunjukan perkembangan yang lebih cepat di bandingkan dengan anak yang pertama, hal ini memungkinkan karena anak-anak yang lebih mudah akan banyak meniru banyak dari kakak-kakaknya.
v  Factor-faktor umum
Factor-faktor umum maksudnya unsure-unsur yang dapat di golongkan kedalam dua golongan yaitufaktor dari dalam dan dari luar diri individu. Di antara factor-faktor umum yang mempengaruhi perkembangan individu adalah:
a)      Intelegensi
Merupakan salah satu factor umum yang mempengaruhi perkembangaqn anak. Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitannya dengan percepatan perkembangan, sedangkan tingkat intelegensi yang rendah erat kaitannya dengan keambanan perkembangan.
b)      Jenis kelamin
Jenis kelamin juga memegang peranna penting dalam perkembangan fisik dan mental seorang anak
c)      Kelenjar gondok
Penelitian dalam bidang endocrinology menunjukan betapa pentingnya peranna yang di mainkan oleh kelenjar gondok terhadap perkembangan fisik dan mental anak-anak. Kelenjar gondok ini mempengaruhi perkembangan baik dalam waktu belum lahir, maupun pada pertumbuhan dan perkembangan sesudahnya.
d)     Kesehatan
Kesehatan juga salah satu factor umum yang mempengaruhi perkembangan individu, mereka yang kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akaqn mengalami perkembangandan pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya, mereka yang mengalami gangguan kesehatan , baik secara mental maupun fisik, perkembangan dan pertumbuhannya juga akan mengalami hambatan.
e)      Ras

Ras juga turut mempengaruhi perkembangan seseorang, misalnya, anak-anak yang dari ras mediteranear (sekitar laut tengah) mengalami perkembangan fisik lebih cepat di bandingkan dengan anak anak dari bangsa-bangsa eropa utara, demikian juga anka-anak negro dan ras Indian, ternyata perkembangannya lebih cepatdi bandingkan dengan anak-anak dari ras bangsa-bangsa yang berkulit putih dan kuning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar